SYARIFUDDIN CIREBON: Maret 2010

Laman

Senin, 08 Maret 2010

Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan

Manusia sejak dilahirkan ke dunia tak membawa apa-apa, selembar kain pun tidak dia bawa. Detik demi detik, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, waktu terus berjalan. Dia pun tumbuh menjadi manusia dewasa. Dari dia dilahirkan sampai dewasa itu, dia telah banyak merasakan asam garam kehidupan. Telah banyak nikmat yang dia rasakan. Kesehatan, kesempatan, kekayaan, jabatan dan berbagai nikmat lainnya. Namun ketika dia ditimpa musibah, kebangkrutan, sakit, dipecat dari pekerjaannya dan sebagainya. Dia lupakan semua kenikmatan yang telah didapat sebelumnya. Dia mengeluh kepada Dzat yang Maha Pemberi Nikmat. Bahkan dia mungkin tererumus ke dalam kemaksiatan, dia tidak bersabar terhadap apa yang menimpanya. Padahal, kalau dihitung-hitung, nikmat yang dia dapat tidaklah terhitung jumlahnya.
Ketika kaya, dia lupa kepada yang memberi kekayaan. Namun ketika dia jatuh miskin, dia mengeluh atau bahkan mencaci Sang Pemberi Rizki. Berusaha meraih kembali kekayaanya meskipun dengan cara yang haram. Dia minta-minta ke tempat "pesugihan", ke gunung ini dan itu. Tak lupa dia pun medatangi para kiyai yang merangkap sebagai dukun, minta dilancarkan segala urusannya.

Ketika sehat, dia lupa kepada yang memberi kesehatan, baru ketika sakit dia mencari kesembuhan dengan berbagai cara yang bathil. dia datang ke para dukun atau para normal, berobat dengan kesyirikan. Dia lupakan Dzat Yang Memberi Kesehatan.
Demi Allah, Iblis laknatullah beserta bara tentaranya akan senantiasa menjerumuskan manusia ke jurang api neraka. Mereka sanggup menipu daya orang awam hingga orang alim sekalipun. Salah satunya dengan kufur terhadap nikmat Allah.
Hanya kepadaMu kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah yang benar itu benar, dan berilah kekuatan kepada kami untuk mengikutinya. Tunjukkanlah yang bathil itu bathil, dan berikanlah kekuatan kepada kami untuk menghindarinya.
Kami memohon ampun kepadaMu atas segala dosa yang telah kami perbuat. Tetapkanlah kami dalam hidayahMu, agar kami tetap istiqomah di jalanMu hingga ajal menjemput kami. 
Jadikanlah kami dan anak cucu kami orang yang dapat mensyukuri segala nikmatMu.

Amin.