SYARIFUDDIN CIREBON: Desember 2009

Laman

Minggu, 20 Desember 2009

DEMONSTRASI


Demonstrasi kerap menghiasi jalanan kota-kota di negeri kita tercinta terutama di Jakarta. Namun di balik itu pernahkah kita berfikir dampak buruk dari adanya demonstrasi? Gara-gara orang demonstrasi jalanan tersendat alias macet. Di antara kemacetan akibat demonstrasi itu mungkin ada orang yang tergesa-gesa untuk menjenguk sanak keluarganya yang dirawat di ruang gawat darurat rumah sakit, akibat demonstrasi dia datang terlambat, sanak keluarganya tersebut telah meninggal dunia. Di antara kemacetan akibat demonstrasi itu mungkin ada orang yang tergesa-gesa untuk mengikuti tes wawancara lowongan kerja, akibat demontrasi dia datang terlambat, dia didiskualifikasi dari lowongan kerjanya. Di antara kemacetan akibat demonstrasi itu mungkin ada dokter yang tergesa-gesa menuju rumah sakit untuk melakukan operasi, akibat demonstrasi dia datang terlambat, pasiennya tidak tertolong. Belum lagi sering kita dengar dan kita lihat demonstrasi berujung rusuh. Dan masih banyak lagi kemungkinan buruk akibat demonstrasi.

Kalau kita menengok pada ajaran agama, kita dapai bahwa dalam Islam ada hadist yang menyebutkan bahwa "Iman itu ada 60 cabang, yang tertinggi adalah laa ilaaha illaLLAH (tiada Tuhan yang berhak untuk disembah kecuali Allah), yang terendah adalah menyingkirkan duri dari jalanan". Terhadap duri yang kecil saja kita disuruh untuk menyingkirkannya dari jalanan. Lalu bagaiman kalau kita menaruh duri di jalanan, terlebih lagi menaruh badan kita dan banyak orang di jalanan yang menyebabkan gangguan bagi orang lain.............?